FACTS ABOUT BUKU BIOGRAFI NABI MUHAMMAD REVEALED

Facts About buku biografi nabi muhammad Revealed

Facts About buku biografi nabi muhammad Revealed

Blog Article

Berikut penulis berikan contoh betapa besar nilai pendekatan historis dalam memperkaya materi sejarah dan manfaat yang diperoleh dari uraian sejarah Nabi. Pada umumnya kita sudah membaca Sirah versi Ibnu Hisyam dan para muridnya mulai dari al-Suheily dengan al-raudlul anif-nya, sampai kepada Sirah versi Ibnu Katsier, seorang ahli hadis dan sejarawan klasik terkenal. Karya-karya tersebut cukup berfaedah4 terutama karena orientasi linguistik al-Suheily menjelaskan makna kosa kata, sekalipun beliau menulis Sirah dengan penuh perasaan. Tulisannya banyak memuat uraian yang irrasionil. Sementara Ibnu Katsier dengan orientasi fiqhnya mengutip hadis-hadis dari Sirah yang berupaya mengangkat suatu hukum atau menjelaskan filsafat hukum Islam.

Dapat dicatat tokoh-tokoh yang menonjol seperti alWalid ibn Mugirah dan 'Utbah ibn Rabi'a yang pernah diutus oleh golongan penentang menemui Rasulullah dan pamannya Abu Thalib setelah gerakan Abu Jahal gagal membendung dakwah Islam dengan kekerasan, karena ternyata cara kekerasan malah menambah banyak pengikut Muhammad dan menambah kuat pendirian mereka. Oleh karena faktor umur yang relatif lebih tua, mereka ini memperlihatkan sikap penolakan yang lebih lunak yaitu dengan menempuh cara dialog; baik dengan Muhammad secara langsung maupun melalui pamannya. Tercatat empat kali pertemuan dialog diadakan yang semuanya mengalami jalan buntu. Masingmasing bertahan dalam pendirian. Abu Thalib tetap dalam sikapnya melindungi dan mendukung Muhammad, sekalipun di pihak lain ia mengusulkan agar Rasulullah mengurangi propaganda provokatifnya terhadap Tuhan-Tuhan Qureisy dan mengurangi intensitas kritiknya terhadap sistim kehidupan masyarakat, tetapi Muhammad tetap pada pendiriannya. Dengan demikian, para penentang; baik yang tua maupun yang muda sama-sama telah menabur kebencian, kekerasan dan teror menghadapi dakwah Islam. Segala cara ditempuh demi menjauhkan orang-orang dari Islam. Rasulullah terpaksa mengajak pengikutnya berhijrah ke alHabasyah (kini Etopia). Ironisnya, Islam tetap berkembang terutama setelah Umar ibn Khattab bergabung kedalam pengikut Muhammad. Pada akhirnya, golongan penentang menemukan suatu cara yang menurut mereka lebih efektif membendung gerak maju dakwah Islam. Yaitu dengan menyebarkan isu-isu bahwa Muhammad adalah tukang sihir yang memiliki daya hipnotis tinggi, membuat orang-orang mendukung dan mengikuti keinginannya.

menarik mereka masuk dalam barisan umat dan menempatkannya dalam posisi sebagai alanshar. Dari kalangan mereka banyak yang direkrut oleh Rasulullah untuk menjadi pemimpin dan pembesar Islam yang di kemudian hari seluruhnya bergabung kedalam kelompok Abu BakrUmar. Kiranya motivasi yang mendorong Ma'n ibn 'Uday dan 'Uwaim ibn Sa'idah untuk mengajak Abu Bakr bersifat politis dan didasarkan pada pandangan loyalitas suku. Oleh karena itu mereka mengatakan "fitnah mengancam jika Allah tidak menutup pintunya olehmu niscaya tidak akan pernah tertutup lagi". Itu berarti bahwa fitnah antara bangsa Arab memang telah berkobar (dan hingga kini belum terpadamkan lagi!). Abu Bakr dan Umar segera berangkat meninggalkan Rasulullah yang masih terbaring di tempatnya untuk menyelesaikan persoalan politik ini. Politik telah mengakibatkan keterlambatan pemakaman Rasulullah hingga matahari terbenam. 7. SELAMAT JALAN RASULULLAH. Abu Bakr dan Umar memandang bahwa jika orang-orang al-anshar dibiarkan mengambil keputusan sepihak mengenai siapa yang akan menggantikan Rasulullah dalam memimpin umat akan sulit merubahnya kelak karena al-anshar adalah mayoritas penduduk Madinah. Artinya merupakan mayoritas umat kala itu dan tidak mudah merubah keputusan yang ditetapkan melalui pilihan mayoritas terutama jika didasarkan kepada fanatisme golongan seperti halnya yang sedang mereka hadapi. Sepuluh tahun lebih beberapa bulan dalam perhitungan hijriyah adalah waktu yang relatif sangat singkat untuk melupakan dan menghapuskan sisa-sisa fanatisme kesukuan. Orang-orang Qureisy yang hijrah masih banyak yang mempertahankan rasa superioritas terhadap suku lain dengan sikap keangkuhan yang tinggi. Di antara mereka yang membaur dan nikah dengan orang-orang al-anshar terbilang sedikit sekali. Abu Bakr misalnya yang meski memperisterikan Umm Kharijah Habibah dari keluarga Al-Harits ibn Al-Khazraj dan menetap di tengah keluarga mereka di Sunh namun keluarga besarnya masih tetap diwakili oleh Aisyah dan ibundanya Umm Rouman serta saudara kandungnya Abd Al-Rahman.

yang sebelumnya tidak pernah terjadi, meskipun sewaktu-waktu kembali pada saat sebelum matahari terbenam dalam rangka berbekal untuk hari-hari selanjutnya, yang semuanya adalah gejala baru dalam kehidupan rumah tangganya tanpa menimbulkan pertanyaan sang isteri. Setidaknya menanyakan apa yang terjadi pada diri suaminya. Dan bagi Muhammad sendiri pertanyaan semacam itu kiranya standard dan biasa adanya, terutama jika datangnya dari orang yang paling dekat di hatinya, sebagai tanda cinta dan kasih sayang. Tapi ternyata Khadijah tidak pernah bertanya dan bahkan tidak heran melihat gejala baru tersebut. Ia dengan setulus hati memenuhi permintaan suaminya tanpa bertanya, seakan-akan tahu review buku sirah nabawiyah dan ikut merasakan kebutuhan suaminya untuk berkhalwat, menyendiri dan mengapa perlu berkhalwat. Oleh karena itu ia menyediakan bekal makan dan minum untuk beberapa hari. Karena itu pula ia sering ikut menemani atau menghantarkan suaminya; apakah dengan tinggal di gua menunggu sampai selesai ataupun langsung pulang ke rumah. Semua ini merupakan ketentuan Allah, yang menghendaki bahwa di samping Muhammad dipersiapkan untuk menerima wahyu juga Khadijah dipersiapkan untuk menerima Muhammad sebagai Nabi dan Rasul. Ketika Rasulullah mengisahkan kejadiannya, Khadijah tidak heran atau meragukan tetapi dengan penuh percaya ia menenangkan Rasulullah dengan kata-katanya yang indah itu, kemudian mengantar Rasulullah menemui Waraqah, bukan untuk menanyakan apakah hal yang dialami suaminya mungkin terjadi melainkan untuk lebih memperjelas apa yang dirasakannya. Menentukan tanggal yang pasti bagi terjadinya peristiwa turunnya wahyu pertama bukanlah pekerjaan gampang. Sehubungan dengan itu tidaklah tepat pendapat al-Barra ibn 'Azib bahwa peristiwa itu terjadi saat Muhammad menginjak umur forty th.

Menurut mayoritas penulis klasik dikatakan bahwa pada dasarnya Rasulullah melakukan operasi militer hanya untuk mencegat kafilah dagang Qureisy Mekkah yang dipimpin oleh Abu Sufyan Sakhr ibn Harb yang sudah terlanjur berlalu sebelum Rasulullah tiba di tempat sehingga segera beliau dan balatentaranya beranjak kembali menuju Madinah seandainya Abu Jahal dan beberapa anggota rombongannya muncul dengan tantangan provokatifnya menantang pasukan Madinah dalam rangka memenuhi ambisinya untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa Qureisy masih kuat seperti sedia kala sebagai penguasa Hijaz yang tak tersaingi, pemegang kunci kemajuan perekonomian dan pemelihara Ka'bah, tanpa menghiraukan kekuatan Islam yang menantangnya di Madinah. Tapi jika kita memperhatikan info-information dan keadaan saat itu, nyata bahwa Rasulullah benar dalam uacapannya mengajak para sahabatnya mencegat kafilah, namun berkat kejelian Rasulullah dan kemampuan antisipasinya yang tinggi serta pandangannya yang jauh beliau tidak menutup kemungkinan akan terjadi pertempuran. Hal itu didasarkan pada pertimbangan bahwa operasi ‘detasmen’ nakhla telah menghantarkan kaum musyrikin kepada kondisi di mana pilihan untuk perang tidak terelakkan lagi, karena kaum muslim sudah menguasai sebagian besar jalur perdagangan Mekkah-Syam dan mereka selalu menjadi ancaman bagi kafilah dagang Mekkah, terutama karena pada operasi nakhla telah terjadi pertarungan yang dimenangkan oleh pihak Islam. Orang-orang Qureisy saat itu dihadapkan pada pilihan satu di antara dua alternatif; apakah menghentikan perniagaannya ke Syam karena kaum muslim tidak akan pernah membiarkan 81

Hal itu akan lebih baik dari pada hanya sekedar mengulang-ulang yang sudah ada. Pendekatan yang kami tawarkan tidak puas dengan riwayat dan penumpukan knowledge tetapi didasarkan kepada pemikiran, perenungan dan pertimbangan rasional sesuai dengan pendekatan dan logika sejarah. Kami memilah pendapat pendahulu yang layak untuk diterima dan dihormati. Oleh karena pendekatan emosional dan orientasi akhirat mereka menganggap bahwa kesempurnaan agama mengharuskan seseorang mengorbankan kebenaran demi memperoleh kepuasan perasaan, padahal hal itu tidak benar karena Islam adalah ilmu dan amal, jiwa dan raga, rasa dan nalar, dunia dan akhirat. Ada sementara anggapan yang mengatakan bahwa tujuan Rasulullah memperbanyak isteri adalah karena ingin mengambil simpati suku-suku Arab. Sesungguhnya asumsi tersebut amat jauh dari kebenaran. Meskipun perkawinan adalah ikatan suci yang dihormati dan dianjurkan dalam alQur'an namun tidaklah layak bagi seorang Muhammad melakukannya dengan tujuan politik. Buktinya, beliau tidak menikahi satu perempuan pun dari kaum al-anshar padahal secara politik kaum al-anshar lebih berhak untuk didekati. Rasulullah tidak pernah menikahi seseorang dengan tujuan menjinakkan suatu golongan atau suku. Muhammad SAW membangun kota Madinah sebagai satu kesatuan negeri yang terdiri dari oaseoase yang selama bertahun-bertahun saling berjauhan dan penduduknya saling bermusuhan. Dibandingkan dengan keadaan sebelumnya, populasi penduduk Madinah bertambah lima kali lipat sejak Rasulullah Hijrah. Madinah lantas menjadi tempat tinggal great bagi orang-orang yang merindukan stabilitas keamanan dan keadilan serta berkah dan kesejahteraan hidup berdekatan dengan Rasulullah dalam merealisasikan ajakan al-Qur'an untuk berhijrah. 24

menghabiskan modal mereka untuk biaya konsumsi , suatu indikasi bahwa Mekkah akan tunduk kepada Madinah. Disamping tujuan ekonomi ekspedisi-ekspedisi tersebut juga bertujuan untuk melatih para sahabat memimpin perang. Karena itulah pimpinan ekspedisi selalu diganti secara bergilir. Maka lahirlah figur-figur pemimpin yang tangguh seperti Hamzah ibn Abdul Mutthalib, Ali ibn Abi Thalib, Sa'd ibn Abi Waqash dan Abi 'Ubeida 'Amir ibn al-Jarah. Pada waktu yang sama sahabat-sahabat yang lain juga dilatih mengorganisasi kegiatan perang seperti dalam hal mobilisasi pasukan, pengaturan amunisi dan memonitor pasukan selama berada di tempat tugas termasuk menyantuni keluarga yang ditinggal. Tokoh-tokoh yang paling menonjol dalam urusan ini adalah Abu Bakar dan Umar. Mereka pada akhirnya menjadi ahli dalam bidang administrasi, organisasi dan pelayanan kesejahteraan prajurit dan mampu menjabarkan keinginan Rasulullah secara utuh, konsekwen dan memuaskan. Kiranya nyata bahwa ekspedisi militer bukanlah untuk mengantisipasi serangan suku Arab badui melainkan tujuan yang lebih mulia dan berwawasan lebih jauh ke depan. Ekspedisi militer nakhlah adalah pra perang Badr. Kondisinya sudah demikian memaksa untuk memperlihatkan kepada Mekkah akan kekuatan Madinah. Itulah sebabnya Rasulullah memberi petunjuk kepada pimpinan ekspedisi yang jatuh kepada Abdullah ibn Gahsy bahwa misinya tidak untuk masuk Mekkah dan hanya sampai di perbatasan karena tujuannya hanyalah untuk memberikan kesan kepada penduduk Mekkah bahwa mereka tidak akan pernah lepas dari pengawasan Madinah. Rasulullah memandang cukup dengan memberikan peringatan tersebut sehingga tidak menganjurkan untuk perang.

dan informasi menarik seputar rumah tangga beliau serta kisah tentang berbagai akhlak dan kepribadiannya yang mulia.

Karena kecintaan kepada beliau akan memotivasi kita untuk semakin meneladani akhlaknya, menghidupkan sunahnya, serta melanjutkan estafet perjuangannya.

Ditanyakannya: 'Maukah engkau menceraikan isterimu? karena banyak orang yang berhak mengawininya'. Ketika sang suami menyatakan masih cinta, Rasulullah menasehati: ”Perlakukanlah isterimu seperti aku memperlakukan isteriku, tiada seorang pun yang pernah aku pukuli, dan tiada satu ucapanku pun yang melukai hati mereka”. Sang suami menangis dan mohon maaf kemudian membawa pulang isterinya yang sangat bahagia karena sejak itu tidak pernah disakiti lagi. ***

"Buku ini yang sering saya rekomendasikan untuk dibaca oleh pemula. Kalau mulai belajar, bisa merujuk buku ini, karena kronologinya bagus dan setiap peristiwa tidak dibahas terlalu panjang dan pendek," tutur Asep.

Judul buku ini sendiri terispirasi dari salah satu kutipan QS. Al-Mutaffifin: 25 yang merupakan nama salah satu jenis minuman di surga.

Perlu diperhatikan di sini bahwa Rasulullah selalu berusaha menjadi pemrakarsa pertama dengan langkah antisipasinya yang lebih cepat. Kepribadian beliau sama sekali bertentangan dengan sikap-sikap reaksionil yang menunggu sesuatu terjadi baru mengambil tindakan. Beliau segera mengutus ekspedisi nakhla dengan tujuan ingin meguji kekuatan Mekkah dan reaksinya. Dalam operasi tersebut beliau mempersiapkan personil dan komandan pasukan yang terbaik dengan menunjuk Abdullah ibn Gahsy, seorang yang dikenal sangat disiplin di antara pemuka-pemuka sahabat, sebagai komandannya. Penunjukannya berjalan sangat resmi dan tegas. Selepas shalat Isya beliau memanggil Abdullah ibn Gahsy dan membisikkan: “Datanglah shalat subuh dengan senjata lengkap, aku akan mengutusmu untuk suatu misi”. Setelah shalat subuh, ia mendahului ke kediaman Rasulullah, dan setibanya beliau segera memanggil sekretarisnya, Ubay ibn Ka'b untuk menulis surat perintah yang berbunyi sebagai berikut: “penulis menunjuk saudara sebagai komandan pasukan dan setelah berjalan dua malam, bukalah surat ini, selanjutnya laksanakan isinya”. Bertanya Abdullah ibn Gahsy: “Kearah mana kami wahai Rasulullah?” Jawab beliau:”Ke arah Rukbah al-Najdiyah”. Orientalis Amerika, Mardson Johons, yang mempublikasikan naskah lengkap Al-Waqidi membacanya Rakibbah, dan pada catatan kaki tulisannya ia menafsirkan Rakibbah sebagai suatu sumur, padahal tidak demikian kenyataannya. Yang benar adalah Rukbah, yaitu salah satu bukit di sebelah timur laut dari arah Mekkah yang namanya masih dikenal sampai sekarang, sedangkan al-najdiyah adalah jalur perdagangan Mekkah-Iraq melewati Nejd yang juga masih tetap terpelihara sampai sekarang, walupun dengan ganti nama jalur Zubeidah, mengabadikan nama permaisuri Raja Harun Al-Rasyid yang bernama Zubeidah, yang dikenal sangat memperhatikan perbaikan dan pemeliharaan jalur niaga tersebut berikut sumber mata air yang ada di sekitarnya.

Jika kamu tertarik untuk membaca biografi dari seorang manusia terbaik yang pernah hidup di bumi ini, Sirah Nabawiyah ini adalah salah satu buku penting yang harus dibaca setiap muslim, minimum sekali seumur hidup!

Report this page